Melanjutkan tulisan sebelumnya tentang pembacaan puisi, selanjutnya adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam membaca puisi. Untuk dapat membaca puisi dengan baik ada diperlukan beberapa langkah yang hendaknya ditempuh agar pembacaan puisi dapat maksimal. Langkah-langkah ini meliputi langkah sebelum pembacaan puisi, saat pembacaan puisi, dan setelah pembacaan puisi.
1. Prapembacaan
Langkah prapembacaan atau sebelum membaca puisi dilakukan dengan memilih puisi, membedah puisi, dan mengadakan pelatihan.
Memilih puisi adalah langkah pertama yang harus dilakukan. Terdapat dua hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih puisi, yaitu calon pendengar dan situasi. Calon pendengar adalah orang yang akan menikmati puisi yang akan kita baca jadi kita harus dapat menentukan puisi apa yang paling tepat untuk kita baca dilihat dari selera dan  kemampuan atau intelektualitas pendengar. Dalam hal ini pendengar dapat digolongkan menjadi dua yaitu pendengar khusus dan pendengar umum. Pendengar khusus berarti pendengar yang benar-benar mengerti puisi, sedangkan pendengar umum berarti pendengar yang tidak secara khusus mengenal puisi. Bagi pendengar golongan pertama, menikmati pembacaan puisi tidak sekadar sebagai hiburan, namun bagi pendengar golongan kedua memandang pembacaan puisi “hanya” sebatas hiburan. Sebagai contoh untuk pendengar umum, kita dapat memilih puisi yang tidak terlalu pendek dan tidak terlalu panjang, bersifat melodis, bahasanya sederhana, bersifat teatrikal dan isinya mudah dipahami. Selain calon pendengar,  situasi juga sangat berpengaruh dalam pemilihan puisi. Situasi di sini maksudnya di mana tempatnya, kapan waktunya, dan dalam situasi seperti apa.
Membedah puisi memiliki yaitu calon pembaca mengupas tuntas isi teks puisi yang akan dibaca. Langkah ini juga dimaksudkan agar calon pembaca puisi memahami benar maksud atau arti puisi yang akan dibaca, nada, suasana yang bersangkutan serta dapat menentukan nada dan lagu yang terdapat pada puisinya. Untuk dapat memahami puisi dapat ditempuh dengan cara yaitu: membuat parafrase, menguraikan simbol-simbol yang ada dalam puisi, dan menafsirkan kata-kata atau baris-baris dalam puisi. Membuat paraphrase dilakukan dengan mengubah puisi yang hendak kita dalam bentuk pembeberan seperti layaknya paragraph/prosa agar kita dapat dengan lebih mudah memahami isi kandungan puisi, menguraikan symbol maksudnya menguraikan kata-kata kiasan atau kata-kata yang berupa symbol-simbol dalam puisi untuk mengetahui apa sebenarnya yang dimaksudkan penulis dengan symbol-simbol tersebut, dan cara yang ketiga dilakukan dengan mengartikan maksud dari tiap bait puisi yang akan dibaca untuk kemudian diambil pemahaman keseluruhan puisi tersebut.
Pelatihan membaca puisi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu pelatihan langsung dan pelatihan tidak langsung. Pelatihan langsung adalah pelatihan dengan cara menghadapi teks yang akan dibaca secara langsung. Terdapat lima tahapan dalam pelatihan langsung yaitu: membuat baris pembacaan, membuat pemenggalan pembacaan, mencari suasana puisi, membaca dengan intonasi yang tepat, dan memberikan jiwa dalam pembacaan. Pelatihan tidak langsung adalah pelatihan yang tidak berhadapan secara langsung dengan puisi yang akan dibaca. Ada dua jenis pelatihan secara tidak langsung yaitu: pelatihan dasar dan pengayaan. Pelatihan dasar adalah pelatihan membaca puisi yang terdiri atas pelatihan pernafasan, pelatihan konsentrasi, pelatihan vokal, pelatihan olah tubuh, dan pelatihan ekspresi.  Pengayaan adalah upaya baik sengaja maupun tidak sengaja untuk memperkaya pemahaman atau keterampilan dalam membaca puisi yang bias dilakukan dengan menonton pembacaan puisi atau mempelajari dari buku/ narasumber.
            2. Pembacaan
            Pembacaan adalah inti dari kegiatan membaca puisi. Di sini dilihat baik tidaknya pembacaan puisi yang dilakukan. Adapun dalam tahap ini ada beberapa langkah yang dilakukan yaitu: teknik muncul, membaca judul puisi, berdiri di atas dua kaki, memegang teks, pandangan mata, dan membangun kesadaran panggung.
Pembaca puisi ketika muncul untuk kali pertama haruslah mengesankan para penonton. Usahakan ketika muncul kita sudah membawa suasana puisi yang akan kita ciptakan saat pembacaan. Begitu juga dalam pembacaan judul. Yang terpenting kita jelas dalam membacakan judul dan sudah dalam posisi siap. Berdirilah di atas dua kaki. Hal ini akan membantu dalam berkonsentrasi karena dengan berdiri mantap dengan beban tubuh diletakkan pada kekuatan dua kaki konsentrasi akan dengan mudah dilakukan. Peganglah teks puisi dengan mantap. Hal itu perlu kita lakukan agar jangan sampai kita terlihat gemetar yang mana itu akan sangat mempengaruhi pembacaan kita. Yang terpenting dari posisi memegang teks adalah jangan sampai teks yang kita pegang menutup muka kita, sedangkan untuk tangan yang memegang tergantung dari keinginan kita. Pandanglah penonton. Karena hakikatnya membaca puisi adalah berkomunikasi dengan penonton dan jika kita sambil membaca teks jangan selamanya mata tertuju pada teks saja, harus seimbang antara teks dan penonton. Oleh karena itu kita juga harus menghafal atau setengah hafal pada puisi yang akan kita baca. Kuasailah panggung. Pilih posisi yang nyaman untuk kita dan enak dilihat oleh penonton. 
3. Pascapembacaan
Tahap pascapembacaan yang kita lakukan adalah evaluasi terhadap pembacaan kita. Evaluasi yang pelu kita lakukan meliputi: (1) penghayatan yang terdiri atas pemenggalan, nada dan intonasi, ekspresi, dan kelancaran, (2) teknik vokal terdiri atas kejelasan ucap, jeda, dan ketahanan, (3) penampilan terdiri atas teknik muncul, blocking dan pemanfaatan setting, gerakan tubuh dan cara berpakaian. Demikian beberapa langkah dalam membaca puisi, selain langkah-langkah tersebut, kepercayaan diri dan pembiasaan merupakan kunci sukses dalam membaca puisi.



Demikian artikel info tentang : , semoga bermanfaat bagi kita semua.

Posting Komentar

 
Top