Sebuah cerita selalu menghadirkan tokoh-tokoh sebagai alat untuk menjalankan cerita. Tanpa adanya tokoh tentu sebuah cerita tidak akan berjalan karena pada hakikatnya sebuah cerita, baik berupa prosa maupun drama, adalah berupa gambaran mini kehidupan hasil rekaan pengarang yang tentunya membutuhkan orang sebagi tokohnya. Dalam kaitannya dengan tokoh, kita mengenal istilah penokohan dan sudut pandang.

       Cerita merupakan gambaran yang menampilkan perikehidupan tokoh. Penempatan posisi pengarang terhadap tokoh untuk menampilkan cerita mengenai perikehidupan tokoh dalam cerita itulah yang dinamakan pusat pengisahan (point of view) atau kadang disebut juga sudut pandang.  Secara umum sudut pandang dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.

          Pengkategorian tersebut didasarkan pada keterlibatan pengarang dalam cerita yang ia tulis. Sebuah cerita dikatakan menggunakan sudut pandang orang pertama jika pengarang terlibat dalam cerita atau ikut ambil bagian sebagai salah satu tokoh dalam cerita. Dalam sudut pandang orang pertama ini, cerita seolah merupakan pengalaman hidup yang pernah dialami oleh pengarang itu sendiri. Dalam sudut pandang orang pertama ini pengarang yang masuk dalam cerita menjadi tokoh “Aku atau Saya”. Kebalikan dari sudut pandang orang pertama, sudut pandang dikatakan sebagai sudut pandang orag ketiga yaitu jika pengarang tidak menempatkan dirinya dalam cerita atau tidak terlibat dalam cerita yang dibuatnya. Pengarang di sini hanya bertindak sebagai pencerita saja.

       Sudut pandang orang pertama, yang mana pengarang terlibat dalam cerita, dibagi menjadi dua macam, yaitu sudut pandang orang pertama pelaku utama dan sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.

      Sudut pandang orang pertama pelaku utama adalah penempatan diri pengarang terhadap cerita yaitu pengarang masuk dalam cerita dan dia menjadi tokoh utama dalam cerita tersebut. Cerita di sini seolah merupakan pengalaman pribadi pengarang, sehingga segala alur akan berpusat pada tokoh “Aku”.


………………………
            Pandanganku masih saja kuarahkan pada layang-layang itu, sembari berlari berkejar berebut dengan teman-temanku. Sesekali kutengok belakang di mana anak-anak ikut mengejar layang-layang itu, kulihat Bayu yang badannya gempal berlemak sudah mulai kepayahan, terengah-engah dan perlahan-lahan surut tertinggal jauh olehku, dengan napas setengah-setengah ia pun bernapas sambil membungkukkan badannya. Pikirku ” Berkurang satu pesaingku mendapatkan layang-layang itu”. Namun, di belakangku masih ada Surya. Dialah sahabatku yang paling kuat berlari. Dia sangat jago kalau disuruh berlari, aku pun sering kepayahan ketika balapan lari denganya, tapi dalam batinku terdapat kekuatan lebih untuk tetap berlari meyongsong layang-layang itu sehingga aku tak kalah cepat berlarinya dengan surya.
……………………

         Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, yaitu sudut pandang yang menempatkan tokoh “Aku” (pengarang) bukan sebagai tokoh utama. Pengarang di sini tidak menempatkan dirinya sebagai tokoh utama, pengarang (Aku) hanya terlibat dalam cerita, tetapi dia bukan sebagai tokoh utama atau permasalahan pokok dalam cerita bukan permasalahan tokoh “Aku”. Dalam sudut pandang jenis ini, ada sebuah tokoh yang menjadi tokoh utama. Tokoh “Aku” hanya terlibat dalam cerita, mungkin sebagai teman tokoh utama, mungkin sebagai musuh tokoh utama, tetapi tokoh “Aku” di sini tidak terlalu dominan karena dalam sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, pengarang seolah menceritakan pengalaman atau permasalahan yang dimiliki orang lain dan pengarang hanya terlibat dalam cerita tersebut sebagai salah satu orang yang berinteraksi dengan tokoh utama tersebut.

       Sudut pandang orang ketiga atau pengarang tidak masuk dalam cerita dibagi menjadi dua macam juga, yaitu sudut pandang orang ketiga pengamat dan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Sudut pandang orang ketiga pengamat atau kadang disebut juga orang ketiga terbatas atau searah, yaitu sudut pandang di mana pengarang dalam menceritakan cerita atau tokoh-tokoh hanya sebatas apa yang teramati. Di sini pengarang seolah hanya merekam segala hal yang dilakukan para tokoh. Pengarang hanya tahu apa yang dilakukan para tokoh secara kasatmata. Berbeda dengan sudut pandang orang ketiga pengamat, dalam sudut pandang orang ketiga serba tahu, pengarang dalam menggambarkan cerita dan tokoh-tokoh dilakukan secara mendalam. Mendalam di sini maksudnya adalah pengarang dalam menyatakan tokoh-tokoh dilakukan tidak hanya sebatas apa yang mampu diamati. Pengarang tahu atau menyatakan apa isi hati, pikiran, dan hal yang sedang dirasakan oleh semua tokoh dalam cerita.


……………………….
Langdon berdiri di samping tempat cuci tangan, bingung pada kriptografer DCPJ, Sophie Neveu. Hanya beberapa menit yang lalu Langdon mendengarkan pesan teleponnya, dan berpikir bahwa ahli kriptografi yang baru datang itu gila. Namun demikian, semakin lama dia mendengarkan, semakin dia tahu bahwa Sophie berkata jujur. Jangan bereaksi pada pesan. Dengarkan saja dengan tenang. Anda dalam bahaya sekarang. Ikuti petunjukpetunjuk saya dengan saksama. Penuh dengan ketidakyakinan, Langdon memutuskan untuk betul-betul melakukan yang disarankan Sophie.
……………………
                                                                (The Da Vinci Code)

Penokohan



        Cerita sastra merupakan cerita yang mengisahkan kehidupan manusia dengan segala serbaneka kehidupannya. Dengan  pemahaman tersebut tentulah diwajibkan adanya tokoh sebagai perwujudan dari manusia dan kehidupannya yang akan diceritakan. Tokoh dalam cerita ini akan melakukan tugasnya menjadi “sumber cerita”. Tokoh merupakan benda hidup (manusia) yang memiliki fisik dan memiliki watak.


      Penokohan sering juga disebut perwatakan, yaitu pelukisan mengenai tokoh cerita. Pelukisan ini mencakup keadaan lahir dan batin tokoh. Keadaan lahir merupakan bentuk jazad tokoh dan siapa tokohnya, keadaan lahir mencakupi pandangan hidup tokoh, sikap tokoh, keyakinan, adat istiadat, dll.


Demikian artikel info tentang : , semoga bermanfaat bagi kita semua.

Posting Komentar

 
Top